Jika Anda membayangkan suasana kaku dan monoton ala stasiun kereta, maka di Stockholm, Swedia, Anda akan terkejut. Stasiun kereta bawah tanah Stockholm mirip goa dari pada stasiun.
Walld blog-Tidak ada dinding yang polos halus dan dicat putih. Yang ada justru dinding goa yang tak rata, dengan warna dominan merah berseni yang lebih mirip galeri.
Stasiun subway yang tepatnya bernama Solna Centrum Metro Station itu dibuka sejak 1975 dan rupanya juga sekaligus menjadi bagian dari pusat perbelanjaan.
Jaraknya hanya 5 km dari pusat kota, dan menjadi bagian dari perkantoran, restoran dan juga mal.
Dinding-dindingnya menjadi kanvas bagi seniman asal Stockholm yang bernama Anders Åberg and Karl-Olov Björk. Mereka membuat pemandangan di stasiun tersebut jauh dari membosankan. Lukisan pemandangan dan berbagai latar belakang membuat sepanjang dindingnya meriah.
Panjang dinding yang berlukis sekitar 1000 meter, atau 3000 kaki. Dan asal tahu saja, karena lukisan tersebut dibuat sekitar tahun 70-an, maka yang tergambar adalah isu yang sedang populer saat itu.
Yang tetap mengesankan suasana modern tentu saja adalah kereta berkecepatan tinggi dan sarana lain, termasuk eskalator yang ada di sana.
Kebersihan juga membuat stasiun Stockholm berbeda dengan stasiun di Indonesia. Tentu saja tidak ada sampah berserakan dan penjual asongan yang mondar-mandir menawarkan dagangannya. [sidomi.com]
Panjang dinding yang berlukis sekitar 1000 meter, atau 3000 kaki. Dan asal tahu saja, karena lukisan tersebut dibuat sekitar tahun 70-an, maka yang tergambar adalah isu yang sedang populer saat itu.
Yang tetap mengesankan suasana modern tentu saja adalah kereta berkecepatan tinggi dan sarana lain, termasuk eskalator yang ada di sana.
Kebersihan juga membuat stasiun Stockholm berbeda dengan stasiun di Indonesia. Tentu saja tidak ada sampah berserakan dan penjual asongan yang mondar-mandir menawarkan dagangannya.
No comments:
Post a Comment