Sekitar lebih dari satu dekade yang lalu, negeri ini banyak dibanjiri motor buatan China. Motor itu berharga murah, dan bentuknya pun didesain hampir sama dengan motor Jepang yang notabene sudah lama secara rata-rata dipakai masyarakat. Dengan antusias, rakyat di negeri ini menyambut motor China yang stripping-nya pun, hampir tak ada bedanya dengan motor Jepang.
Penulis sempat membeli salah satu motor itu dengan merek pasaran J*ve. Berbeda dengan motor Jepang yang mesinnya halus dan stabil dipakai, mesin motor China cenderung kasar dan tak begitu nyaman. Hanya saja, harga jual beli motor murah memang menjadi andalan. Saat motor Jepang dijual sekitar 11 jutaan, motor China cukup 6,5 juta. Disitu letak daya jual mengapa konsumen juga tertarik untuk membeli motor ini. Murahnya itu bro..
Sekarang, kondisi motor China yang saya beli itu sudah hampir menjadi barang loakan saja. Dijual sebagai motor hanya dihargai sangat rendah, sementara kalau dijual kiloan sebagai rongsokan, kok ya mengenaskan sekali. Tidak tega melakukannya. Dan karena hampir habis nilainya itu, maka Koperasi Simpan Pinjam milik RT pun ogah untuk menerima agunan BPKB motor China itu. Credit Supervisornya menolak mentah-mentah. Wakaka.. menyedihkan!
No comments:
Post a Comment