Bunga bangkai di Pulau Sumba, NTT. (Dok: Sindo TV/Dion UAL)
Bunga bangkai biasanya tumbuh di iklim lembab, namun bukan mustahil bunga beraroma busuk itu bisa tumbuh di daerah beriklim kering atau jarang turun hujan.
Hal itu terbukti di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terkenal dengan alamnya yang tandus dan beriklim kering.
Walau tak seperti bunga bangkai di tempat lain yang berukuran raksasa, bunga bangkai yang tumbuh di areal pekuburan umum Hambala, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur ini ukurannya lebih kecil, namun tumbuh dalam jumlah cukup banyak.
Hampir dua pekan terakhir, bunga bangkai tumbuh di areal kuburan ini sehingga mengejutkan warga. Anehnya bunga-bunga itu hanya tumbuh di kuburan berusia ratusan tahun yang dinaungi pohon beringin tua.
“Sebenarnya sudah sejak dulu bunga ini tumbuh dan mejadi pertanda akan datangnya musim hujan. Haya kalau tumbuh umurnya tidak lama, paling hanya tiga pekan saja,” jelas Muhammad Latif, warga sekitar yang ditemui di areal pekuburan.
Meski ukurannya kecil, namun aroma anyir dan amis layaknya bangkai sangat terasa menusuk hidung. Warga yang datang dan penasaran ingin mendekat harus menutup hidung karena baunya yang menyengat.
Walau bunga bangkai acap kali tumbuh dan menjadi pertanda akan datangnya musim hujan belumlah banyak warga yang tahu. Namun cerita dari mulut ke mulut tentang bunga bangkai ini kini mulai tersebar.
Warga berbagai usia dan ragam latar belakang pekerjaan datang untuk melihat dan melepas rasa penasaran.
Kendati berbau busuk, menurut warga sekitar, bunga bangkai ini mempunyai umbi yang bisa dimakan oleh warga. Umbinya bisa dikonsumsi jika bunga sudah mati atau daunnya kering serta tidak lagi menebar aroma bangkai.
sumber:http://news.okezone.com/read/2011/11/19/340/531647/wah-bunga-bangkai-ini-bisa-dimakan
No comments:
Post a Comment