Saturday, December 1, 2007

Juwono Sudarsono: Integrity in The Strict Sense





JUWONO Sudarsono mungkin termasuk langka. Dia orang yang dipercaya oleh lima presiden. Juwono adalah putra terakhir Dr Sudarsono, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Sosial pada era zaman Presiden Soekarno. Juwono mewarisi kepemimpinan sang ayah. Dan hebatnya lagi, Juwono, alumnus FISIP Universitas Indonesia ini, selalu dipercaya oleh lima presiden yang memimpin negeri ini.

Saat rezim Soeharto berkuasa, Juwono menjabat Wakil Gubernur Lemhannas (1995-1998) dan Menteri Negara Lingkungan Hidup (1998). Saat Habibie menjabat Presiden, Juwono menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1998-1999). Ketika KH Abdurrahman Wahid terpilih sebagai presiden, Juwono dipercaya menjadi Menteri Pertahanan (1999-2000), ketika Megawati jadi presiden, Juwono ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Inggris (2003-2004) dan kini di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Juwono menjabat lagi Menteri Pertahanan (sejak Oktober 2004).

Yang menarik dari Juwono Sudarsono adalah dia menteri yang memiliki blog pribadi. Blog ini memuat opini, minat, pandangan dan aktivitasnya. Dia mencoba menulis dalam Bahasa Indonesia, namun untuk mencapai pembaca yang lebih luas, dia menulis dalam Bahasa Inggris. Meskipun dikelola oleh anak lelakinya, namun blog ini memuat "wajah" Juwono Sudarsono.

Blog ini dibagi dalam lima kategori yaitu masalah-masalah defence, development, family, international, dan nation. Namun agaknya blog ini tidak selalu di-update, terutama pada tahun 2007. Pada tahun sebelumnya, tulisan Juwono muncul setidaknya setiap bulan. Namun tahun ini, blog ini hanya diisi bulan Maret, Juni dan Oktober 2007. Tulisan terbarunya di-posting pada 15 Oktober 2007 lalu bertajuk "Sanity Over Myanmar and Pakistan". Semua tulisan diposting dalam Bahasa Inggris.

Blog ini layak dibaca. Bukan saja karena seorang pejabat negara yang menulisnya, tetapi juga karena isi blog ini bagus. Pengunjung dapat memberi komentar dan berinteraksi dengan Juwono.


Di Indonesia, masih sangat jarang pejabat publik memiliki blog. Saya berharap semua menteri punya blog pribadi.Di blog itu, menteri dapat mempopulerkan gagasan, ide-idenya dapat dibaca khalayak luas, kapan saja. Tidak hanya mengandalkan mainstream media. Saya yakin ini akan terwujud di masa depan, ketika banyak orang Indonesia menyadari bahwa teknologi internet dapat dimanfaatkan untuk pencerahan.

No comments:

Post a Comment