CARA EFEKTIF MENANGGULANGI KEJAHATAN ?
Preman secara harfiah bisa diartikan sebagai free man, yang artinya adalah orang bebas. Menurut eyang wiki, pengertian preman ini berasal kata dari bahasa Belanda, vrijman (=freeman dalam bahasa Inggris) sebuah sebutan bagi sekelompok orang yang mendapatkan penghasilan melalui kegiatan pemerasan terhadap kelompok masyarakat yang lain.
Dalam bahasa Jawa dan dalam kehidupan pedesaan, preman ini juga bisa diartikan sebagai prei man. Prei adalah libur, jadi preman adalah orang yang libur. Sehingga preman bisa diartikan seorang yang bisa dibilang pengangguran karena tidak memiliki pekerjaan tetap, atau hanya bekerja serabutan (pada orang lain). Misalnya petani preman, yang artinya adalah seorang petani yang bekerja pada pemilih lahan sawah.
Petani preman, pekerja preman, artinya adalah seorang yang bekerja serampangan dan serabutan saja, atau istilahnya ikut orang lain. Petani yang ikut pada pemilik lahan, jadi dia hanya menggarap sawah dan ketika masa panen tiba maka petani preman mendapat bagian dari hasil panen, otomatis si pemilik lahan juga mendapat bagian (yang lebih besar).
Di perkotaan preman adalah segerombolan anak manusia (mayoritas anak muda) yang pekerjaannya tidak jelas dan kebanyakan hidup dari hasil memeras dan memalak orang lain. Polisi cepek, pengamen, tukang nongkrong, gelandangan, mereka yang bertato dan mereka yang ga jelas asal usul karena tak beridentitas pun bisa didefinisikan sebagai preman.
Preman dan Kejahatan
Berawal dari tingkat pengangguran yang makin membludak dan meningkat, jumlah preman di Indonesia pun semakin terkerek naik. Semakin banyak preman mengakibatkan peluang terjadinya kejahatan pun meningkat. Kesejahteraan yang sulit didapatkan dan kemiskinan menjadi kambing hitam atas semakin banyaknya premanisme di tanah air.
Hidup sudah seakan menjadi pembenar bagi sebagian orang untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum. Pemerasan, pemalakan dan tindakan sewenang-wenang terhadap orang lain semakin hari semakin marak.
Gebrakan Kapolri Memberantas Preman
Pergantian tampuk kepemimpinan kepolisian Republik Indonesia (Polri) dari kapolri yang lama Sutanto kepada kapolri yang baru Bambang Hendarso Danuri pun membawa kebijakan baru tentang preman. Kapolri Bambang Hendarso membuat tindakan penangkapan preman-preman melalui operasi razia preman di seluruh pelosok tanah air selama tiga bulan ke depan dan mungkin akan terus berlangsung sampai tak ada lagi preman.
Tak heran kalau kini di setiap daerah di seantero negeri dengan mudah ditemukan operasi razia preman yang dilakukan baik itu oleh polisi maupun satpol pp. Penggarukan dan penangkapan para preman kian gencar dilakukan seiring dengan perintah kapolri. Tak pandang bulu semua orang yang dianggap preman dan mengganggu ketertiban umum digaruk dan diamankan.
Operasi razia preman yang digalakkan ini menurut polisi merupakan sebuah usaha penanggulangan kejahatan dan memberantas penyakit masyarakat. Ya! Karena premanlah yang menjadi tertuduh kejadian-kejadian seperti pencurian, pemalakan, perampokan, serta tindak kriminal lain yang meresahkan masyarakat. Meskipun tak jarang terjadi salah tangkap, mereka yang bukan preman kadang terjaring razia, karena sebenarnya susah sekali mengidentifikasi siapa preman dan bukan. Akan tetapi operasi razia preman ini merupakan langkah awal dalam menanggulangi kejahatan.
Kemiskinan adalah Pangkal Masalah Premanisme
Dalam mengatasi kejahatan, perlu juga dilihat akar permasalahan mendasar yang mengakibatkan munculnya kejahatan yaitu kemiskinan. Sehingga untuk menanggulangi kejahatan adalah dengan memperbaiki perekonomian dan membuat rakyat sejahtera. Kesejahteraan inilah yang harusnya menjadi titik perhatian pemerintah. Kesejahteraan rakyat bisa ditingkatkan dengan terbukanya lapangan pekerjaan bagi rakyat.
Akhir kata, semoga program kapolri ini benar-benar bisa menjadi langkah awal dalam penanggulangan kejahatan di Indonesia.... Amin...
Apakah anda atau orang dekat anda adalah bekas penjahat, preman atau pemalak? Hmm.. Apakah anda pernah digaruk satpol PP atau pernah jadi korban salah tangkap polisi? Yuk, silahkan berbagi cerita dan opini disini....!
No comments:
Post a Comment