Terharu rasanya bila menyaksikan bagaimana seorang pemimpin yang bersedia berpenampilan seadanya dan ala kadarnya jauh dari kesan seorang walikota yang bergelimang materi berlimpah (dari hasil upeti rakyat) saat bertemu dengan masyarakat pinggiran yang hidup jauh dari bising dan sibuknya kota dengan segala aktivitas kehidupannya.
Itulah sekelumit perasaan yang tiba-tiba menghias di benak ketika saya secara tak sengaja menyaksikan dan akhirnya mengikuti hingga tuntas sebuah tayangan yang muncul sekitar dua minggu yang lalu di stasiun televisi tertua milik pemerintah, TVRI.
Sebuah sketsa nyata yang menampilkan potret bagaimana susahnya kehidupan yang dihadapi ratusan warga Umeumbu yang sangat terpencil di pelosok Sulawesi. Dan bagaimana seorang walikota mau turun ke bawah untuk menjenguk masyarakatnya yang memerlukan figur kepemimpinan yang arif dan bijak darinya.
Menaiki sepeda motor bersama-sama para ajudan dan bawahannya, sang walikota menembus jalanan berbukit dan berbatu untuk menuju lokasi daerah yang terpencil tersebut. Sampai di lokasi, ia pun tampil apa adanya dengan baju sedikit lusuh dan beberapa kancing baju terbuka karena hawa panas yang membuat tubuh tak berhenti berkeringat. Lokasi pertemuan dengan masyarakat pun seadanya, duduk-duduk di bawah rindangnya pepohonan besar yang menghadang curahan panas matahari dari langit.
Apa yang dibicarakan adalah tentang keluh kesah masyarakat sekitar yang kesusahan untuk menyekolahkan anaknya, karena sekolah yang ada sangat jauh. Ini mengharuskan kurang lebih 60 anak-anak daerah terpencil itu untuk berjalan kaki melewati jalan setapak yang berbatu dan berbukit demi menuju ke sekolah. Perjalanan yang ditempuh pun bukan hanya hitungan menit, tapi jam!
Kebijakan pun langsung diketuk, dan dijanjikan akan dibangun sebuah sekolah dengan bantuan tenaga dari Danramil dan sumbangan dari salah satu yayasan peduli pendidikan dan dari pemerintah. Serta akan dicarikan beberapa guru kontrak.
Entah, apa karena sedang diliput sebuah televisi atau memang keinginan tulus dari seorang pemimpin yang murni hanya ingin membantu rakyat, saya tidak tahu. Yang jelas jika setiap pemimpin mau turun ke bawah untuk melihat nasib rakyat kecil yang tidak beruntung.. Maka inilah pemimpin yang benar-benar pemimpin. Bukan pemimpin yang hanya duduk manis di istana dan memimpin bawahannya untuk bergerak. Pemimpin kan bukan untuk dilayani rakyat, tapi melayani rakyat...
Bagaimana menurut anda, apakah sekarang lagi musim jelang pemilu atau...??
No comments:
Post a Comment