Hanny: Di Sini
oleh Robert Adhi Ksp
ada senja. pena. kertas-kertas bekas. gerimis. dini hari. halaman-halaman pada sebuah buku bacaan. secangkir kopi. aksara. cerita. cinta
Begitulah kata-kata pembuka blog milik perempuan kelahiran tahun 1983, bernama Hanny ini. Membaca isi blog Hanny, saya merasa membaca cerita pendek. Kalimat-kalimatnya mencerminkan jiwanya yang romantis. Dari sejumlah tulisannya, saya menduga ada kemungkinan perempuan ini masih pengembara cinta seperti tertuang dalam "perjodohan".
Hanny mengungkapkan perasaan depresinya dalam "noir". Mungkin saya berada di awal—atau di penghujung depresi. Apa yang harus kamu lakukan ketika kehidupan memaksamu untuk berubah menjadi pribadi yang kamu benci? Ketika kamu tidak bisa lagi berpaling pada satu kalimat sakti itu: You cannot please everybody—dan kamu tidak bisa lagi merasa bahwa tidak apa-apa menjadi tidak sempurna.
Namun Hanny cerdas menuangkan kritik sosial dalam tulisannya bertajuk "potong rambut", memprotes realita sosial yang ada di depan mata. Dia juga menuangkan kekecewaannya dalam "the seen & the unseen"
Dalam profilnya, tergambar siapa gerangan makhluk ini. "Perempuan kelahiran tahun '83 yang tak pernah ingin beranjak dewasa. Suka menulis dan bercita-cita menjadi full-time writer suatu hari kelak. Terobsesi untuk menerbitkan buku secara independen dan berbicang dengan Pak Budi Darma. Yakin bahwa Eminem bisa mengajarinya lebih banyak tentang menulis ketimbang JK Rowling. Menyukai hujan, jingga, dan senja. Nyaris menggantikan air putih dengan bercangkir-cangkir kopi, dan masih ingin percaya bahwa cinta sungguh-sungguh ada..."
Dari catatan arsip, blog Di Sini baru dibuat bulan Juni 2007. Tapi sebelumnya Hanny sudah menulis blognya Silent Soul sejak 2005, yang kemudian ditutupnya untuk mengganti lembaran baru. Isi blog ini lebih banyak mencerminkan perasaan seorang perempuan muda yang kaya perbendaharaan kata-kata. Blog Hanny dapat kita kategorikan sebagai blogger cerpenis.
No comments:
Post a Comment